Selain kelezatannya, Jamur tiram juga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Selain kandungan gizinya yang tinggi dengan berbagai macam asam amino esensial yang terkandung di dalamnya, jamur tiram juga mengandung senyawa-senyawa lainnya yang penting bagi aspek medis. Seperti kita ketahui pada masyarakat Jepang dan Cina, menu makanan yang terbuat dari jamur sudah menjadi menu yang turun temurun karena mengetahui khasiatnya yang sangat baik bagi tubuh. Di Indonesia, konsumsi jamur tiram dari tahun ke tahun diketahui semakin meningkat seiring dengan kebutuhan masyarakat akan produk pangan yang sehat dan terjangkau.
Berikut berbagai hasil penelitian mengenai komposisi dan kandungan gizi
jamur tiram :
Penelitian di Massachusett University menyimpulkan bahwa riboflavin, asam
Nicotinat, Pantothenat, dan biotin (Vitamin B) masih terpelihara dengan baik
meskipun jamur telah dimasak. Hasil penelitian dari Beta Glucan Health Center
menyebutkan bahwa jamur tiram (Pleurotus ostreatus) mengandung senyawa Pleuran
(di Jepang, jamur tiram disebut Hiratake sebagai jamur obat), mengandung
protein (19-30%), karbohidrat (50-60%), asam amino, vit B1 (thiamin), B2
(riboflavin), B3 (Niacin), B5 (asam panthotenat), B7 (biotin), Vit C dan mineral
Calsium, Besi, Mg, Fosfor, K, P, S, Zn. Dapat juga sebagai antitumor,
menurunkan kolesterol, dan antioksidan.
hasil penelitian Departemen Sain, Kementerian Industri Thailand
menunjukkan bahwa jamur tiram (Oyster mushroom) mempunyai kandungan: protein
5,94 persen, karbohidrat 50,59 persen, serat 1,56 persen, lemak 0,17 persen,
abu 1,14 persen. Setiap 100 gram jamur tiram segar mengandung 45,65 kalori, 8,9
miligram (mg) kalsium, 1,9 mg besi, 17,0 mg fosfor, 0,15 mg vitamin B-1, 0,75
mg vitamin B-2, dan 12,40 mg Vitamin C. Jamur juga mengandung folic acid yang
cukup tinggi, konon mampu menyembuhkan anemia.
Hasil dari penelitian Bobek (1999) dari Research Institute of Nutrition
Bratislava tentang “Natural products with hypolipemic and anti oxidant effect”.
Telah dilakukan studi pada sebuah grup dengan 57 laki-laki: perempuan = 1:1,
usia setengah umur, dengan kasus hyperlipoproteinemia. Selama satu bulan mereka
mengonsumsi 10 gram jamur tiram secara teratur. Kesimpulan, secara statistik
sangat menjanjikan, yakni kolesterol dan serum turun 12,6 persen dan
triglycerol turun 27,2 persen. Jamur tiram juga mempunyai efek antioksidan
dengan turunnya hasil peroksidasi di dalam eritrosit.
Menurut Direktorat Jenderal Hortikultura Departemen Pertanian, kandungan
gizi jamur tiram terdiri atas protein rata-rata sebanyak 3.5 – 4 % dari berat
basah. Berarti dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan asparagus dan kubis.
Bila diukur berat kering kandungan proteinnya 19-35%. Sedangkan beras hanya
7.3%, gandum 13.2%, kedelai 39.1%, susu sapi 25.2%.
Jamur tiram juga mengandung 9 macam asam amino yaitu (1)lisin (2)
metionin (3) triptofan (4) threonin (5) valin (6) leusin (7) isoleusin (8)
histidin dan (9)fenil alanin. 72% lemak dalam jamur tiram adalah asam lemak
tidak jenuh, sehingga aman dikonsumsi baik yang menderita kelebihan kolesterol
maupun gangguan metabolism lipid lainnya. 28% asam lemak jenuh serta adanya
semacam polisakarida kitin di dalam jamur tiram diduga menimbulkan rasa enak.
Jamur tiram juga mengandung vitamin penting, terutama vitamin B, C dan D.
Vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), niasin dan provitamin D2 (ergosterol),
dalam jamur tiram cukup tinggi. Mineral utama tertinggi adalah Kalium, Fosfor,
Natrium, Kalsium dan Magnesium yang mencapai 56-70% dari total abu dengan kadar
K mencapai 45%. Mineral mikroelemen yang bersifat logam dalam jamur tiram
kandungannya lemah sehingga jamur aman dikosumsi setiap hari.
Tabel komposisi dan Kandungan Nutrisi Jamur Tiram per 100 gram
Zat
Gizi
|
Kandungan
|
Kalori (energi)
ProteinKarbohidrat Lemak Tianin Riboflavin Niasin Ca (kalsium) K (kalium) P (posfor) Na (natrium) Fe (zat besi) Serat |
367 kal
10,5-30,4 %
56,6 %
1,7-2,2 %
0,2 mg
4,7-4,9 mg
77,2 mg
314 mg
3,793 mg
717 mg
837 mg
3,4-18,2 mg
7,5-87 %
|
Kandungan serat yaitu Lignoselulosa sangat baik untuk pencernaan. USDA
(United Stated Drugs and Administration yang melakukan penelitian terhadap
tikus menunjukkan bahwa dengan pemberian menu jamur tiram selama 3 minggu akan
menurunkan kadar kolesterol dalam serum hingga 40% dibandingkan dengan tikus yag
tidak diberi pakan yang mengandung jamur tiram.
Sehingga mereka berpendapat bahwa jamur tiram dapat meurunkan kadar kolesterol
pada penderida hiperkolesterol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar